Sabtu, 17 November 2012

Berjuanglah...!!!!


Setiap manusia mempunyai keterbatasan, bagaimanapun caranya untuk menghilangkannya tetap tak kan pernah bisa. Bayangkan sebuah pohon yang hidup ditengah berbagai macam perubahan musim, tentu tidak akan mungkin pohon tersebut diam. Keterbatasan pada pohon tersebut memaksakannya untuk menyesuaikan dirinya untuk mempertahankan hidupnya secara alami, termasuk menggugurkan daun-daunnya.
Penyesalan psati ada bila daun-daun itu terjatuh, tetapi itu hanya secuil dari siklus hidup yang harus dilalui. Setelah dia berhasil melewatinya, tentu dia akanmengetahui apa arti hidup ini. Hidup bukan untuk diam, tetapi bergerak melawan perubahan yang terjadi. Jangan sampai perubahan itu melemahkan, menghancurkan, bahkan mematikan diri kita.
#siangtengahbolong

Kisah Hidup



Musim hujan telah tiba, angin barat bertiup menemaninya. Dua hal yang tidak bisa dipisahkan, bagai dua sisi mata uang logam.
Sekarang saatnya bunga-bunga bersemi, kelopak-kelopaknya terbuka. Sesaat kemudian dia terjatuh karena di tiup angin barat. Jatuh bukan karena adanya paksaan, tapi memang sudah waktunya untuk jatuh.
Ia tak tahu harus kemana, terombang-ambing tak menentu. Hingga pada saatnya nanti ketika angin barat berhenti berhembus, bunga yang membawa benih itu akan melanjutkan kehidupannya di dalam lingkungan yang baru. Bertahan dia memperjuangkan asa yang dipendam, asa untuk hakekat hidupnya yang sejati.

#sepenggal kisah hidup.

Kamis, 22 Maret 2012

Sejarah = ciptaan masa sekarang.


Jas Merah, jangan sesekali meninggalkan sejarah. Kalimat yang terlontar dari salah satu the Founding Fathers Bangsa Indonesia. Beliau mengeluarkan pernyataan tersebut pada pidato terakhir kalinya sebagai Presiden Indonesia, dan kemudian dilengserkan oleh Letnan Kolonel Soeharto.  Ini merupakan secuil cerita sejarah yang akan selalu dan senantiasa dikenang, dari generasi ke generasi Bangsa Indonesia.

Sejarah merupakan fakta atau peristiwa yang terjadi di masa lampau (sebelum masa sekarang), baik  itu yang menggembirakan maupun memilukan. Semuanya itu akan tercatat dan dapat dibuka atau diungkit sewaktu-waktu untuk berbagai macam kepentingan oleh siapa pun. Serahasia apapun peristiwa itu, suatu saat pasti akan terbongkar dengan bergulirnya waktu.

Sejarah dipakai untuk mengenang semua hal yang telah terlewati. Segala macam tindakan dan keputusan yang baik pada waktu itu walau telah menjadi kenangan itu, tetapi dapat menjadi inspirasi bagi kita. Begitu pula segala macam kebobrokan pada saat dulu, bisa kita antisipasi dan hindari setelah melihat sejarah.
Sadarkah kita, bahwa kita juga merupakan aktor atau aktris yang memerankan “skenario kehidupan” yang akan menjadi sejarah? Apapun, dimanapun, kapanpun yang kita perbuat, baik atau buruk, akan secara otomatis tercatat dalam lembaran sejarah. Jadi untuk melewati waktu liburan yang cukup panjang ini (3 hari), jangan sia-siakan kesempatan untuk mengukir sejarah dengan segala macam hal baik dan indah. Selamat menikmati liburan !!!

Rabu, 29 Februari 2012

Cintailah kekayaan budaya kita !!!

 Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang mendunia adalah Candi Borobudur.
Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. YogYES mengajak anda untuk mengelilingi setiap lorong-lorong sempit di Borobudur agar dapat mengerti filosofi agama Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.
Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp for the Path to Enlightenment" atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.
Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei 2006, karena Borobudur tidak terkena dampaknya sama sekali ( yang terkena dampak adalah penghuni Asrama Taruna Bumi tahun 2006, hehe).

Pantauan MP Buaya XX STPN (Mahasiswa Pecinta Budaya Angkatan XX STPN) tanggal 29 Februari 2012, struktur batu yang menyusun candi telah banyak yang dipugar. Namun demikian keindahan yang disuguhkan oleh Candi Borobudur sungguh tiada duanya.

Rabu, 22 Februari 2012

Keberanian = 0% Ketakutan. Apa pilihan Anda?


Potensi yang terdapat di dalam diri semua manusia. Potensi tersebut mengandung kemampuan yang membedakan seorang dengan yang lain. Ada orang yang kuat secara fisik, sementara yang lain memiliki potensi kecerdasan yang luar biasa. Setiap potensi sebenarnya merupakan nilai lebih yang dimiliki seseorang.
Secara Umum potensi diri manusia dapat dibedakan dalam jenis-jenis berikut:

1) Potensi Fisik (psychomotoric)
Potensi fisik merupakan organ fisik manusia yang dapat digunakan oleh kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik.
Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu. Potensi diri fisik akan semakin berkembang bila secata intens dilatih dan dipelihara. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain.

2) Potensi Mental Intelektual (Intelegent Quotient)
Potensi Mental Intelektual merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia ( terutama otak sebelah kiri ). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
Howard Gardner menyebut kemampuan terpendam itu sebagai kecerdasan. Menurut Gardner setidaknya ada delapan kecerdasan dasar, antara lain adalah sebagai berikut:
a) Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) : arsitak, seniman, designer mobil, insinyaur,designer graffis, komp[uterr, kartunis,perancang intrior dan ahli fotografi.
b) Kecerdasan veerbal / linguistik ( kecerdasan Berbicara): pengarang atau menulis,guru.penyiar radio, pemandu acara, presenter, pengacara, penterjemah, pelawak.
c) Kecerdasan musik: pengubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier( pemandu suara dan bunyi).
d) Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka: ahli metematika, ahli astronomi, ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota, penaksir kerugian asuransi,pialang saham, analis sistem komputer,ahli gempa.
e) Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ): ulama,pendeta,guru,pedagang, resepsionis, pekerja sosial, pekerja panti asuhan, perantara dagang,pengacara, manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya manusia.
f) Kecerdasan intrapersonal ( cerdas bergaul ): peneliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli purbakala, ahli etika kedokteran .
g) Kecerdasan kinestetis (jasmani): Kerajinan tangan, kemampuan atletik, karya-karya drama, tarian, seni pahat.
h) Naturalis : taksonomi umum, pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan, upacara berburu, mitologi roh binatang.

3) Potensi Kecerdasan Emosi ( Emotional Quotient )
Potensi Kecerdasan Emosi merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia ( terutama otak sebelah kanan ). Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang lain.
Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka keja kecakapan ini,yaitu:
a). Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri sendiri.
b).Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi.
c). Pengaturan diri : yaitu bentuk kecakapan dalam mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat dspst dipercaya , kewaspadaan , adaptabilitas, dan inovasi.
d).Motivasi : yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi , berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.
e).Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan.
f). Empati : yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengambangakan orang lain. Mengatasi keragmana orang lain dan kesadaran politis.
g). Ketrampilan sosial: Yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan yangdikrhendaki pada orang lain . 

4) Potensi Daya Juang ( Adversity Quotient )
Potensi Daya Juang adalah bentuk kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan dala menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Melalui potensi ini, seseorang mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.
Paul G Stoltz dalam Adversity Quotient membedakan tiga tingkatan AQ dalam masyarakat:
a).Tinakat quitrers ( orang yang paling lemah AQ nya )
b). Tingkat Campers ( Orang yang yang memiliki AQ sedang )
c).Tingkat Climbers ( orang yang yang memilikiAQ tinggi )

5) Potensi Mental Spiritual ( Spiritual Quotient )
Potensi Mental Spiritual adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:
a). Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
b). Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.
c). Mampu memaknai setiap sisi kehidupan .
d). Mampu mengelola dan bertahan dalam kessulitan dan penderitaan.



Ketakutan berawal dari keraguan. Ragu atas potensi yang terdapat di dalam dirinya. Hal ini terjadi karena pengaruh faktor dari dalam dirinya (internal), maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal). Faktor internal bisa berupa rasa percaya diri yang kurang sehingga dia merasa tidak layak untuk mengeluarkan kemampuan yang terdapat di dalam dirinya. Rasa ketidaklayakan tersebut akan mengakar di dalam pikiran sehingga pikirannya akan terstruktur secara otomatis untuk tidak menggunkan potensi yang terdapat di dalam dirinya. Faktor dari luar bisa berupa pengaruh lingkungan yang menekan/ mengitervensi kehidupannya sedemikian rupa sehingga dia tidak bisa mengeluarkan potensi yang ada di dalam dirinya. Himpitan dari kekuatan lingkungan ini membuat kebebasan berekspresinya terhimpit, sehingga mau tidak mau dia hanya bisa terseret oleh arus lingkungan sekitar. Ketakutan tidak akan pernah membawa keuntungan sedikit pun, karena dia hanya akan membuat kita terperosok ke dalam jurang kehancuran secara perlahan-lahan tetapi pasti.


Keberanian adalah merupakan lawan dari ketakutan. Bila ketakutan berawal dari keraguan, maka keberanian berawal dari keyakinan. Yakin atas potensi yang ada di dalam dirinya. Keyakinan ini memerlukan rasa percaya diri, yang tumbuh dari transisi pola pikir bahwa selama hidup dalam penjara ketakutan hanya berdampak negatif. Semua potensi kalau berani dipergunakan akan menghasilkan sesuatu yang bukan hanya berguna bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitar. Hanya keberanian yang bisa membawa diri kita menuju kesuksesan. So, Anda akan memilih Ketakutan atau Keberanian (0% Ketakutan)?

Spesial buat rekan-rekan Mahasiswa kelas A.

Minggu, 19 Februari 2012

Jiwa kritis menuju 4.00

Tidak terasa sudah memasuki paruh waktu kedua di tahun pertama kuliah. Suatu hal yang sukar berubah adalah gaya hidup dulu sebagai seorang PNS yang terbiasa dalam rutinitas pekerjaan. Ketika beralih menjadi mahasiswa tugas belajar membutuhkan proses adaptasi dan juga waktu untuk bisa mentransformasikan pikiran/ mainset menjadi seorang yang kritis terhadap suatu pembahasan pada perkuliahan. Suatu tingkah laku yang sangat diharapakan para dosen/ pengajar terdapat pada mahasiswa dan mahasiswi.

Kritis bukan berarti mencari-cari suatu kesalahan dalam suatu pembahasan maupun pembahasan. Namun kritis yang dimaksud di sini adalah lebih cenderung ke pandangan dan pola pikir mahasiswa yang tidak hanya menerima suatu penjelasan dari dosen maupun pengajar dengan mentah, tetapi dia harus menelaah terlebih dahulu mengapa dan bagaimana sehingga pembahasan itu bisa dan dapat diterima. Tentunya mahasiswa harus menyiapkan landasan-landasan teori yang akan dibahas dalam perkuliahan, baik berupa peraturan perundang-undangan maupun fakta-fakta terkini yang relevan dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Keaktifan mahasiswa tersebut diatas akan membangun kesigapan dalam melontarkan "peluru-peluru tajam" ke dosen pengampu dan akan dengan mudah menangkap serta menyimpan pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan-pernyataan inti berkaitan dengan mata kuliah tersebut.

Menjadi mahasiswa aktif merupakan tuntutan untuk bekal masa depan, apalagi ilmu-ilmu yang dipelajari merupakan dasar-dasar teori penerapan dan pelaksanaan dalam dunia kerja nyata. Saya menyerukan kepada Saudara-Saudaraku sebangsa dan setanah air, untuk segera memiliki jiwa kritis. Jiwa kritis menuju 4.00.

Terkhususkan buat rekan-rekan mahasiswa kelas A.

Kamis, 16 Februari 2012

Maju dan rebut kemenangan !!!

Segala sesuatu yang telah berlalu adalah masa lalu. Masa dimana terdapat suka maupun duka. Kejadian-kejadian tersebut masih membekas di dalam ingatan. Hal ini membuat diri kita terlempar ke dalam jurang kesedihan apabila kita merenungkan mayoritas perbuatan kita bernilai negatif.
Kesedihan adalah kewajaran dalam diri manusia. Kesedihan bisa membuat semangat yang berapi-api menjadi padam dalam hitungan seperseribu detik. Tak jarang kita temui bagaimana seorang yang sedang dalam puncak kejayaannya dapat jatuh seketika hanya karena tidak lagi mempunyai semangat pada waktu meraih kejayaan itu.
Terlepas dari sifat normal tersebut sebenarnya terdapat suatu bagian dari diri manusia yang jarang dioptimalkan, yaitu spirit yang membangkitkan jiwa. Jiwa adalah sosok non fisik yang berfungsi dan bersemayam di tubuh manusia yang bertanggung jawab terhadap kemanusiaannya. Eksistensi jiwa terbentuk ketika ia bergabung dengan fisiknya dan akan tidak berfungsi ketika terpisah dari badannya.  Penting digaris bawahi di sini adalah bagaimana kita mengelola jiwa agar dapat membangkitkan semangat dalam meraih tujuan ataupun target sesuai dengan harapan.
Kebangkitan semangat sepatutnya dilaksanakan sesaat setelah terjatuh. Hal ini diawali dengan perubahan-perubahan mendasar dalam rutinitas, seperti perubahan pola pikir, tingkah laku, maupun posisi tempat duduk. Setelah melakukan proses tersebut maka cepat atau lambat akan membawa perubahan yang sangat berarti. Perubahan itulah yang akan mengangkat semua material jiwa, roh dan fisik yang dahulu terjatuh.
Uraian diatas menggambarkan suatu semangat bertarung di tahun 2012 (the Fighting Spirit in 2012) yang wajib dimiliki oleh para taruna, terkhususkan yang dulu atau masih sampai sekarang "tertidur pulas". Jangan berkecil hati, karena hal yang sangat mudah adalah meraih kemenangan dengan semangat bertarung, sedangkan hal yang sangat sulit adalah mempertahankan kemenangan. Kemenangan sudah di depan mata, rebutlah dia dengan Fighting Spirit. Bangunlah wahai para petarung, kobarkan semangat bertarung!!!